Solo #1 : Keberangkatan!
Jadi tanggal 26 April malam, aku lagi nonton film tentang kelelawar. Jam setengah satu pagi, ayahku terbangun. Beliau main handphonelah. Sampai jam satu malam... Tiba-tiba dari mulutnya keluar kata-kata, "Teteh ga mau ke Solo?"
Mau lah, kataku. Sudah dua tahun keluargaku tidak ke Solo. Dengan mudah aku bisa me-recall rasa rinduku akan Solo dan orang-orangnya.
"Tapi kan ada pentas."
Ya, aku dan kawan-kawan Rumah Dunia saat itu tengah sibuk-sibuknya latihan untuk pentas kami pada tanggal 30 April 2016.
"Kan ditunda," kata Papahku. Aku berjengit. "Jadi ditundanya, Pah?" "Iya. "
"Jadi tanggal berapa?" "Nggak tahu juga, katanya sih tanggal 9."
Aku termangu.
"Makanya. Ke Solo, gih!"
"Ya udah, deh. Kapan?"
"Pagi ini aja, jam sepuluh Papah mau ke Jakarta naik kereta. Sekalian."
Aku langsung ngibrit ke kamar, bersiap.
Papahku tidak memberiku batas waktu kapan aku harus pulang. Aku juga tidak yakin pada janji tanggal sembilan mei, karena beberapa hal yang sudah kami lalui seperti digantung, dipehapein, de el el.
Aaa, pikiranku agak kalut. Si papah mah suka begitu. Apa kata mamah dan adik-adikku pagi nanti, ya?
Jam empat pagi aku selesai bersiap, wk, maklum, namanya juga perempuan! Agak banyak gitu bawaannya. Terus, aku bobo sampai jam setengah tujuh. Tenang, aku lagi tidak sholat. Aku sebelumnya terbangun karena mendengar suara Mamahku menanyakan persiapanku, lalu adik-adikku yang ribut, "Teteh mau ke Solo? Kok bisa?!" "Iya, teteh juga ngga tauuu." Kataku geli. "Maaah, kita kapan ke Solo?" Teriak mereka.
Dan begitulah! Mamah mengantar aku dan Papah ke stasiun Serang. Aku naik kereta Krakatau yang jalurnya dari Merak - Kediri. Aku akan berhenti di Stasiun Purwosari, katanya jam 22.59. Tiket yang tersisa hanya yang 300.000,-. Biasanya ada yang dua ratus ribuan. Ya sudah lah ya.
Papah minta gerbong yang dekat restorasi. Gerbong Restorasi if i'm not mistaken, ada diantara gerbong 4 dan 5, eh, apa gerbong 5 dan 6 ya? Ah, tanyain aja sendiri deh ya!
Oke, jadi ini pertama kalinya aku sendirian ke Solo. Tadinya, pernah berdua dua kali, sama sepupuku dan keduanya sama Mamah. And I'm thrilled!!
Papahku ngasih wejangan aja selama di jalan. Kami makan di restorasi dengan nasi goreng telur ceplok seharga 20.000,- dan Milo panas seharga 8.000,- . Tidak ada es batu di atas kereta, hanya ada mesin pendingin berisi minuman kemasan dan air mineral. Sebenarnya aku tida biasa makan nasi di pagi hari, tapi karena pengen nyoba, jojong. Sebenarnya lagi, ada Roti O yang dibanderol harga antara 9-12 ribu gitu.
Kami berpisah di Stasiun Tanah Abang. Papahku pergi. Dadah Papah...
Aku pun bobo. Aku pakai tas pinggang, jadi aku ngerasa cukup aman. Bobonya bisa selonjoran karena kereta masih cukup lengang. Disini banyak hal lucu yang bikin aku cecengiran. Oiya, toiletnya diluar ekspektasiku, enak! Sampai dua pertiga perjalanan, di toilet gerbongku, tisunya masih ada. Toiletnya juga lumayan luas, sekitar 2 x 2 m kali ya. Kacanya besar, dan ada wastafelnya dengan sabun cair! Me yay!
Papah mewantiku untuk mengobrol dengan orang dan berkenalan dengan mereka. Bahkan Papah memulainya duluan, iih, padahal aku juga bisa.
Well, menurutku selain bisa mendengarkan pengalaman mereka yang notabene lebih dewasa dariku, aku juga lebih aman, karena kalau ada orang yang mau jahat padaku saat aku tidur misalnya, orang-orang di dekatku pasti akan bertindak.
Oya, karena bawaanku yang sudah cukup banyak, tas beroda yang seperti koper, tas pinggang dan sling bag, aku malas saat disodori Papahku buku dari mobil untuk jadi teman perjalananku. Lah, bukunya The Rennaissant yang tuebel gila. Aku berkilah, toh ada handphone, kuota, power bank, dan tentu saja colokan di kereta!
Eh ternyata, aku menyesal. Lama ya di kereta itu.
Di jalan... aku masih bingung. Aku ke Solo untuk agenda apa? Rekreasi? Jadilah aku searching di google.
Eh lalu, aku merencanakan liburanku kali ini, ialah untuk silaturahim. Aku hubungi tetehku di Malang, temanku di Kediri, dan ibu guruku di Jogja. Kalau yang di Solo mah tidak usah ditanya :D
Gygylz Malang jauh juga! Kediri lumayan dekat, namun karena beberapa kendala aku tida jadi kesana.
Pukul 16.00 . Kereta masih di Bekasi. Serius?! Haaaaaah! Ada beberapa kendala sehingga kereta harus berhenti cukup lama beberapa kali. Beteeeee.
Aku mengabari eyangku, mungkin akan telat jauh. Mungkin aku baru sampai jam satu. Eh, diluar dugaan, setelah dari Bekasi, kereta berjalan cukup cepat dan bahkaaaaan sampai di Purwosari pukul 23.29 an! Hanya telat setengah jam! Padahal jam 16.00 nya kami masih di Bekasi.
So, my must-bring items are:
- Power Bank!
- Google Map App inside handphone
- Tas pinggang
- Sunglasses
Sebenarnya ada hal-hal cem alat mandi dan sunblock yang tak kubawa. Hiks. So fatal ryte.
Segitu dulu deh ya mancemans!
See you in Part 2.
Mau lah, kataku. Sudah dua tahun keluargaku tidak ke Solo. Dengan mudah aku bisa me-recall rasa rinduku akan Solo dan orang-orangnya.
"Tapi kan ada pentas."
Ya, aku dan kawan-kawan Rumah Dunia saat itu tengah sibuk-sibuknya latihan untuk pentas kami pada tanggal 30 April 2016.
"Kan ditunda," kata Papahku. Aku berjengit. "Jadi ditundanya, Pah?" "Iya. "
"Jadi tanggal berapa?" "Nggak tahu juga, katanya sih tanggal 9."
Aku termangu.
"Makanya. Ke Solo, gih!"
"Ya udah, deh. Kapan?"
"Pagi ini aja, jam sepuluh Papah mau ke Jakarta naik kereta. Sekalian."
Aku langsung ngibrit ke kamar, bersiap.
Papahku tidak memberiku batas waktu kapan aku harus pulang. Aku juga tidak yakin pada janji tanggal sembilan mei, karena beberapa hal yang sudah kami lalui seperti digantung, dipehapein, de el el.
Aaa, pikiranku agak kalut. Si papah mah suka begitu. Apa kata mamah dan adik-adikku pagi nanti, ya?
Jam empat pagi aku selesai bersiap, wk, maklum, namanya juga perempuan! Agak banyak gitu bawaannya. Terus, aku bobo sampai jam setengah tujuh. Tenang, aku lagi tidak sholat. Aku sebelumnya terbangun karena mendengar suara Mamahku menanyakan persiapanku, lalu adik-adikku yang ribut, "Teteh mau ke Solo? Kok bisa?!" "Iya, teteh juga ngga tauuu." Kataku geli. "Maaah, kita kapan ke Solo?" Teriak mereka.
Dan begitulah! Mamah mengantar aku dan Papah ke stasiun Serang. Aku naik kereta Krakatau yang jalurnya dari Merak - Kediri. Aku akan berhenti di Stasiun Purwosari, katanya jam 22.59. Tiket yang tersisa hanya yang 300.000,-. Biasanya ada yang dua ratus ribuan. Ya sudah lah ya.
Papah minta gerbong yang dekat restorasi. Gerbong Restorasi if i'm not mistaken, ada diantara gerbong 4 dan 5, eh, apa gerbong 5 dan 6 ya? Ah, tanyain aja sendiri deh ya!
Oke, jadi ini pertama kalinya aku sendirian ke Solo. Tadinya, pernah berdua dua kali, sama sepupuku dan keduanya sama Mamah. And I'm thrilled!!
Papahku ngasih wejangan aja selama di jalan. Kami makan di restorasi dengan nasi goreng telur ceplok seharga 20.000,- dan Milo panas seharga 8.000,- . Tidak ada es batu di atas kereta, hanya ada mesin pendingin berisi minuman kemasan dan air mineral. Sebenarnya aku tida biasa makan nasi di pagi hari, tapi karena pengen nyoba, jojong. Sebenarnya lagi, ada Roti O yang dibanderol harga antara 9-12 ribu gitu.
Kami berpisah di Stasiun Tanah Abang. Papahku pergi. Dadah Papah...
Aku pun bobo. Aku pakai tas pinggang, jadi aku ngerasa cukup aman. Bobonya bisa selonjoran karena kereta masih cukup lengang. Disini banyak hal lucu yang bikin aku cecengiran. Oiya, toiletnya diluar ekspektasiku, enak! Sampai dua pertiga perjalanan, di toilet gerbongku, tisunya masih ada. Toiletnya juga lumayan luas, sekitar 2 x 2 m kali ya. Kacanya besar, dan ada wastafelnya dengan sabun cair! Me yay!
Papah mewantiku untuk mengobrol dengan orang dan berkenalan dengan mereka. Bahkan Papah memulainya duluan, iih, padahal aku juga bisa.
Well, menurutku selain bisa mendengarkan pengalaman mereka yang notabene lebih dewasa dariku, aku juga lebih aman, karena kalau ada orang yang mau jahat padaku saat aku tidur misalnya, orang-orang di dekatku pasti akan bertindak.
Oya, karena bawaanku yang sudah cukup banyak, tas beroda yang seperti koper, tas pinggang dan sling bag, aku malas saat disodori Papahku buku dari mobil untuk jadi teman perjalananku. Lah, bukunya The Rennaissant yang tuebel gila. Aku berkilah, toh ada handphone, kuota, power bank, dan tentu saja colokan di kereta!
Eh ternyata, aku menyesal. Lama ya di kereta itu.
Di jalan... aku masih bingung. Aku ke Solo untuk agenda apa? Rekreasi? Jadilah aku searching di google.
Eh lalu, aku merencanakan liburanku kali ini, ialah untuk silaturahim. Aku hubungi tetehku di Malang, temanku di Kediri, dan ibu guruku di Jogja. Kalau yang di Solo mah tidak usah ditanya :D
Gygylz Malang jauh juga! Kediri lumayan dekat, namun karena beberapa kendala aku tida jadi kesana.
Pukul 16.00 . Kereta masih di Bekasi. Serius?! Haaaaaah! Ada beberapa kendala sehingga kereta harus berhenti cukup lama beberapa kali. Beteeeee.
Aku mengabari eyangku, mungkin akan telat jauh. Mungkin aku baru sampai jam satu. Eh, diluar dugaan, setelah dari Bekasi, kereta berjalan cukup cepat dan bahkaaaaan sampai di Purwosari pukul 23.29 an! Hanya telat setengah jam! Padahal jam 16.00 nya kami masih di Bekasi.
So, my must-bring items are:
- Power Bank!
- Google Map App inside handphone
- Tas pinggang
- Sunglasses
Sebenarnya ada hal-hal cem alat mandi dan sunblock yang tak kubawa. Hiks. So fatal ryte.
Segitu dulu deh ya mancemans!
See you in Part 2.