Sunday 5 June 2016

aku mau cerita tentang kucingku, panggil saja E. Jadi, E ini hilang.
:(
E ini kucing yang berbeda. Dia dianugerahin Allah Swt berkaki tiga.

Pertama kali aku ngeliat dia, waktu malam hari dan hujan. Aku dan kakak-kakak Rumah Dunia, sama mamah dan adik-adikku, sedang berkumpul di Solidarnos Cafe. Kakak-kakak Rumah Dunia dibina Kang Peri saat itu sedang melatih pementasan teater MD Pertama.

Dan tahu tahu, ada seekor kucing kecil. Kebasahan. Dan merayap rayap.

Aku dan mamahku sama-sama kaget. Astaga, kenapa dia? Astaga! Kakinya tiga! Hua, miris sekali rasanya sampai kami berdua malah menangis.

Singkatnya, dibawalah si kucing pulang.

Lalu...

Hari hariku dipenuhi dengan dia. Iya, si E. Sering sekali aku(hampir semua orang, sih) memerhatikannya dengan hati iba, tidak tega, sedih... gimana enggak? Bayangkan, susahnya E ketika hendak mengubur eeknya. Ketika jalan pun, ia harus melompat-lompat. Ketika makan pun, E kesulitan mencengkram ikannya, karena kaki depannya yang hanya satu dipakai sebagai tumpuannya berdiri, jadi tidak bisa untuk mencengkram makanan.

Kadang, tidak tega sekali ngeliat E ini.

Tapi hebatnya, E ini luarbiasa ceria. Hobinya menandak-nandak, melompat ke tempat yang jauuuuuuh lebih tinggi dari tempatnya berdiri, bahkan kalau aku atau keluargaku sedang sholat, dia sering sekali merhatiin... lalu... HAP! Cakar, cakar, gigit, gigit! Kadang geli, ah pokonya lucu banget.

Dan si E ini, menganggap kami induknya, kayaknya. Dia sering banget, bahkan sampai kayak mau nyusu ke papahku! Dari ketek, perut, semua di mimi in sama dia, tapi enggak ketemu ketemu. Ahahaha😂

E lucu lucu banget. Kalau aku lagi main laptop, dia seneng naik ke atas keyboard dan tiduran disana. Kalau aku lagi belajar, dia lompat ke atas mejaku dan malah tiduran disana, seolah ngasih kode ke aku buat "udah gih tidur aja". Eh dulu sih kerasanya kesel, giliran udah nggak ada ya lucunya aja yang diinget.

Trus, si E ini MUAKAN AJA KERJANYA. Ngeang, ngeong, padahal perutnya udah buncit begitu. Kalau nggak dikasih, riibutnya minta ampun. E bener aja. Si E sampai sakit, kayak diare gitu. Ya Allah, beneran, eeknya menyebar kemana mana selama seminggu 😭 Kasurku, baju, lantai, ntaps. Tiada hari tanpa bebersih eek. Kata Drh. Anang sih, perut anak kucing yang kecil itu, nggak bisa mencerna makanan banyak-banyak, jadi ya yang nggak kecerna gini, gitu, aku nggak tahu sih.

E,
please come home
to me
😢



0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blogger templates

Powered by Blogger.